Implementasi Algoritma Divide and Conquer pada Sorting dan
Searching
Algoritma
merupakan kumpulan perintah yang memiliki daya guna yang sangat besar bagi
masyarakat. Algoritma biasanya digunakan sebagai kumpulan perintah untuk
menyelesaikan suatu masalah. Algoritma ini memiliki aplikasi yang
bermacam-macam dalam setiap masalah yang ada. Contohnya saja adalah algoritma
cara menyelesaikan suatu aritmatika yang rumit, algoritma untuk menghitung luas
penampang dari suatu kabel, atau bahkan untuk menghitung bayaran parkir di
setiap mal. Salah satu aplikasi bentuk pemrograman ini adalah dalam bahasa
permrograman yang disebut bahasa C. Dimana bahasa C ini memiliki suatu
aturan-aturan tertentu yang sangat penting sehingga dalam penggunaanya kita
harus memperhatikan cara menggunakan aturan tersebut. Salah satu cara
penggunaannya adalah dengan array. Dimana array ini merupakan suatu data
struktur yang berkoneksi satu sama lain dengan tipe yang sama. Aplikasi array
ini banyak sekali, contohnya saja adalah menghitung golongan dari umur yang
berjumlah 25 tahun hingga 55 tahun. Array ini juga bisa digunakan untuk mencari
suatu elemen nilai dalam suatu struktur data, selain itu array ini juga bisa
digunakan untuk mengurutkan data-data yang tidak berurutan. Hal –hal yang telah
disebutkan disebut sebagai searching array dan sorting array.
Sorting
array merupakan salah satu aplikasi yang paling penting dalam suatu sistem
aplikasi perhitungan data. Biasanya suatu bank memiliki komputasi sorting array
yang sudah biasa digunakan dalam aplikasinya sehari-hari. Bahkan telephone juga
mengurutkan suatu list yang terdiri dari nama akhir , nama awal agar bisa
memudahkan dalam perhitungan dalam mencari nomor telephone.
Searching
array juga memiliki tak kalah pentingnya dibandingkan dengan sorting array.
Pada searcing array kita biasa menggunakannya pada data yang sangat banyak.
Sehingga sangat sulit bila kita ingin mencari suatu data atau suatu angka
didalamnya satu per satu. Aplikasi searching array memudahkan kita dalam
mencari suatu data atau angka yang kita inginkan dengan hanya memasukkan nilai input
pada suatu data yang disikan.
1. Insertion
sort
Salah
satu algoritma sorting yang paling sederhana adalah insertion
sort. Ide dari algoritma ini dapat dianalogikan seperti mengurutkan kartu.
Penjelasan berikut ini menerangkan bagaimana algoritma insertion
sort bekerja dalam pengurutan kartu. Anggaplah anda ingin mengurutkan
satu set kartu dari kartu yang bernilai paling kecil hingga yang paling besar.
Seluruh kartu diletakkan pada meja, sebutlah meja ini sebagai meja pertama,
disusun dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. Kemudian kita mempunyai meja yang
lain, meja kedua, dimana kartu yang diurutkan akan diletakkan. Ambil kartu
pertama yang terletak pada pojok kiri atas meja pertama dan letakkan pada meja
kedua. Ambil kartu kedua dari meja pertama, bandingkan dengan kartu yang berada
pada meja kedua, kemudian letakkan pada urutan yang sesuai setelah
perbandingan. Proses tersebut akan berlangsung hingga seluruh kartu pada meja
pertama telah diletakkan berurutan pada meja kedua. Algoritma insertion
sort pada dasarnya memilah data yang akan diurutkan menjadi dua
bagian, yang belum diurutkan (meja pertama) dan yang sudah diurutkan (meja
kedua). Elemen pertama diambil dari bagian array yang belum diurutkan dan
kemudian diletakkan sesuai posisinya pada bagian lain dari array yang telah
diurutkan. Langkah ini dilakukan secara berulang hingga tidak ada lagi elemen
yang tersisa pada bagian array yang belum diurutkan.
Algoritmanya
:
void insertionSort(Object array[], int
startIdx, int endIdx)
{
for (int i = startIdx; i < endIdx; i++) {
int k = i;
if(((Comparable) array[k]).compareTo(array[j])>0) {
for (int j = i + 1; j < endIdx; j++) {
k = j;
}
}
swap(array[i],array[k]);
}
}
2. Selection
sort
Jika
anda diminta untuk membuat algoritma sorting tersendiri, anda
mungkin akan menemukan sebuah algoritma yang mirip dengan selection
sort. Layaknya insertion
sort, algoritma ini sangat rapat dan mudah untuk
diimplementasikan. Mari kita kembali menelusuri bagaimana algoritma ini
berfungsi terhadap satu paket kartu. Asumsikan bahwa kartu tersebut akan
diurutkan secara ascending. Pada awalnya, kartu tersebut akan
disusun secara linier pada sebuah meja dari kiri ke kanan, dan dari atas ke
bawah. Pilih nilai kartu yang paling rendah, kemudian tukarkan posisi kartu ini
dengan kartu yang terletak pada pojok kiri atas meja. Lalu cari kartu dengan
nilai paling rendah diantara sisa kartu yang tersedia. Tukarkan kartu yang baru
saja terpilih dengan kartu pada posisi kedua. Ulangi langkah – langkah tersebut
hingga posisi kedua sebelum posisi terakhir dibandingkan dan dapat digeser
dengan kartu yang bernilai lebih rendah.
Ide
utama dari algoritma selection sort adalah memilih elemen
dengan nilai paling rendah dan menukar elemen yang terpilih dengan elemen ke-i.
Nilai dari i dimulai dari 1 ke n, dimana n adalah
jumlah total elemen dikurangi 1.
Algoritmanya
:
void selectionSort(Object array[], int
startIdx, int endIdx)
{
int min;
for (int i = startIdx; i < endIdx; i++) {
if (((Comparable)array[min]).compareTo(array[j])>0) {
min = i;
for (int j = i + 1; j < endIdx; j++) {
min = j;
}
}
}
swap(array[min], array[i]);
}
3. Merge sort
Beberapa
algoritma mengimplementasikan konsep rekursi untuk menyelesaikan permasalahan.
Permasalahan utama kemudian dipecah menjadi sub-masalah, kemudian solusi dari
sub-masalah akan membimbing menuju solusi permasalahan utama.
Pada
setiap tingkatan rekursi, pola tersebut terdiri atas 3 langkah.
1.
Divide
Memilah masalah menjadi sub masalah
2.
Conquer
Selesaikan sub masalah tersebut secara rekursif. Jika sub-masalah
tersebut cukup ringkas dan sederhana, pendekatan penyelesaian secara langsung
akan lebih efektif
3.
Kombinasi
Mengkombinasikan solusi dari sub-masalah, yang akan membimbing menuju
penyelesaian atas permasalahan utama
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, Merge sort menggunakan
pola divide and conquer. Dengan hal ini deskripsi dari algoritma
dirumuskan dalam 3 langkahberpola divide-and-conquer. Berikut
menjelaskan langkah kerja dari Merge sort.
1.
Divide
Memilah elemen – elemen dari rangkaian data menjadi dua bagian.
2.
Conquer
Conquer setiap bagian dengan memanggil prosedur merge sort secara
rekursif
3.
Kombinasi
Mengkombinasikan dua bagian tersebut secara rekursif untuk mendapatkan
rangkaian data berurutan
Proses
rekursi berhenti jika mencapai elemen dasar. Hal ini terjadi bilamana bagian
yang akan diurutkan menyisakan tepat satu elemen. Sisa pengurutan satu elemen
tersebut menandakan bahwa bagian tersebut telah terurut sesuai rangkaian.
Algoritmanya
:
void mergeSort(Object array[], int
startIdx, int endIdx)
{
if (array.length != 1) {
mergeSort(leftArr, startIdx, midIdx);
//Membagi rangkaian data, rightArr dan
leftArr
}
mergeSort(rightArr, midIdx+1, endIdx);
combine(leftArr, rightArr);
}
4. Quick sort
Quicksort ditemukan oleh C.A.R Hoare. Seperti
pada merge sort, algoritma ini juga berdasar pada pola
divide-and-conquer. Berbeda dengan merge sort, algoritma ini hanya
mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :
1.
Divide
Memilah rangkaian data menjadi dua sub-rangkaian A[p…q-1] dan A[q+1…r]
dimana setiap elemen A[p…q-1] adalah kurang dari atau sama dengan A[q] dan
setiap elemen pada A[q+1…r] adalah lebih besar atau sama dengan elemen pada
A[q]. A[q] disebut sebagai elemen pivot. Perhitungan pada elemen q merupakan
salah satu bagian dari prosedur pemisahan.
2.
Conquer
Mengurutkan elemen pada sub-rangkaian secara rekursif
Pada algoritma quicksort,
langkah “kombinasi” tidak di lakukan karena telah terjadi pengurutan elemen –
elemen pada sub-array
Algoritmanya :
void quickSort(Object array[], int
leftIdx, int rightIdx) {
int pivotIdx;
/* Kondisi Terminasi */
pivotIdx = partition(array, leftIdx,
rightIdx);
if (rightIdx > leftIdx) {
quickSort(array, leftIdx, pivotIdx-1);
}
quickSort(array, pivotIdx+1, rightIdx);
}
5. Counting sort
Adalah
sebuah algoritma sorting linear yang digunakan untuk mengurutkan ‘item’ ketika
urutannya telah ditentukan dan memiliki panjang yang terbatas. Bilangan
interval yang telah tetap, katakana k1 ke k2 adalah contoh dari ‘item’
tersebut. Counting sort sebenarnya merupakan metode pengurutan yang
memanfaatkan index variabel array. Hanya effektif pada data yang nilainya
kecil.
Algoritma
ini diproses dengan mendefinisikan sebuah hubungan urutan antara ‘item’ yang
akan disorting. Katakana ‘item’ yang akan disorting adalah variable A. Maka,
terdapat sebuah array tambahan dengan ukuran yang serupa dengan array A.
katakana array tersebut adalah array B. untuk setiap element di A, sebut e,
algoritma ini menyimpan jumlah ‘item’ di A lebih kecil dari atau sama dengan e
di B(e). jika hasil sorting yang terakhir disimpan di array C, maka untuk
masing-masing e di A, dibuat dalam arah yang sebaliknya, yaitu C[B(e)]=e.
setelah step di atas, niali dari B(e) berkurang dengan 1.
Algoritma
ini membuat 2 passover A dan passover B. Jika
ukuran dari range k lebih kecil dari ukuran input n, maka time
complexity = O(n). perhatikan juga bahwa algoritma ini stabil yang
berarti bahwa sambungan diselesaikan dengan langsung mengabarkan
element-element yang muncul pertama kali.
Adapun
syarat algoritma ini berjalan dengan baik ialah:
- Data harus
bilangan bulat yang bernilai lebih besar atau sama dengan nol
- Range data
diketahui
Ada
3 macam array yang terlibat:
- Array untuk
mengisi bilangan yang belum diurutkan.
- Array untuk
mengisi frekuensi bilangan itu, sekaligus sebagai penghitung kejadian.
- Array untuk
mengisi bilangan yang sudah diurutkan.
Algoritmanya :
countingsort(A[], B[], min, max, n)
for i = min to max do
C[i] = 0
C[A[j]] = C[A[j]] + 1
for j = 1 to n do
for i = min + 1 to max do
B[C[A[j]]] = A[j]
C[i] = C[i] + C[i-1]
for j = n downto 1 do
C[A[j]] = C[A[j]] – 1
6. Radix Sort
Radix sorting bisa
digunakan ketika masing-masing universal element bisa dilihat sebagai sebuah
urutan digit (atau huruf atau symbol lainnya). Sebagai contoh, kita bisa
membuat masing-masing bilangan bulat antar 0 sampai 99 sebagai sebuah urutan
dengan dua digit (seperti “05”). Untuk menyorting sebuah array dari angka
2-digit, algoritma ini membuat dua ‘passing’ sorting melalui array tersebut.
Pada ‘passing’ pertama, element array disorting pada least significant decimal
digit. Kunci utama dari radix sort adalah pada passing yang kedua. Hasilnya,
setelah kedua passing melewati array tersebut, data yang terisi telah
disorting.
Algoritmanya :
source
List of bytes
source_n
number of bytes to sort
dest[256]
256 lists of bytes. each list should
have enough space to hold source_n elements.
//——————-saving element in
memory——————–
int distribution[256]
// fill the list with zeros.
for i=0 to source_n do
for i=0 to 255 do
distribution[i]=0;
// build a distribution history:
distribution] = distribution] +1;
for i=0 to 255 do
endfor
// Now we build a index-list for each
possible element:
int index[256];
index [0]=0;
for i = 0 to source_n do
index[i]=index[i-1]+distribution[i-1];
endfor
//sorting
dest: array of bytes with space for
source_n bytes.
endfor
dest[index]]=source[i];
index] = index] +1;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar